1. George R. Terry (yang dikutip dari Sutarto, 1998 : 17)
Kepemimpinan
adalah hubungan yang ada dalam diri seseorang atau pemimpin,
mempengaruhi orang lain untuk bekerja secara sadar dalam hubungan tugas
untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
2.Ordway Tead (1929)
Kepemimpinan sebagai perpaduan perangai yang memungkinkan seseorang mampu mendorong pihak lain menyelesaikan tugasnya.
3. Rauch & Behling (1984)
Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi aktifitas-aktifitas sebuah kelompok yang diorganisasi ke arah pencapaian tujuan.
1.1 Gaya kepemimpinan Otoriter
Adalah gaya pemimpin yang memusatkan
segala keputusan dan kebijakan yang diambil dari dirinya sendiri secara
penuh. Seringkali terlihat egois dan semaunya sendiri
Pemimpin
juga berperan sebagai pengawas terhadap semua aktivitas anggotanya dan
pemberi jalan keluar bila anggota mengalami masalah. Dengan kata lain,
anggota tidak perlu pusing memikirkan apappun. Anggota cukup
melaksanakan apa yang diputuskan pemimpin.Kepemimpinan otokrasi cocok
untuk anggota yang memiliki kompetensi rendah tapi komitmennya tinggi.
1.2 Gaya kepemimpinan Demokratis
Gaya
kepemimpinan demokratis adalah gaya pemimpin yang memberikan wewenang
secara luas kepada para bawahan. Setiap ada permasalahan selalu
mengikutsertakan bawahan sebagai suatu tim yang utuh. Dalam gaya
kepemimpinan demokratis pemimpin memberikan banyak informasi tentang
tugas serta tanggung jawab para bawahannya.. Selain itu, anggota juga diberi keleluasaan untuk
menyelesaikan masalah yang dihadapinya.Kepemimpinan demokrasi cocok
untuk anggota yang memiliki kompetensi tinggi dengan komitmen yang
bervariasi
1.3 Gaya kepemimpinan Bebas
Pemimpin jenis ini
hanya terlibat delam kuantitas yang kecil di mana para bawahannya yang
secara aktif menentukan tujuan dan penyelesaian masalah yang
dihadapi.Gaya kepemimpinan demokratis kendali bebas merupakan model
kepemimpinan yang paling dinamis.
Pada gaya kepemimpinan ini seorang
pemimpin hanya menunjukkan sasaran utama yang ingin dicapai saja. Tiap
divisi atau seksi diberi kepercayaan penuh untuk menentukan sasaran
minor, cara untuk mencapai sasaran, dan untuk menyelesaikan masalah yang
dihadapinya sendiri-sendiri. Dengan demikian, pemimpin hanya berperan
sebagai pemantau saja.
Jika saya harus memilih maka saya akan pilih menjadi pemimpin demokratis ,karena benar benar mengerti akan kebutuhan rakyat,dan tidak seenaknya dalam memberikan keputusan.
Gaya kepemimpinan ini membuat respek sang rakyat kepada pemimpin.
Ditambah lagi ini bisa menjadi promosi yang baik bagi pemimpin untuk pemilihan berikutnya.
referensi
http://kepemimpinan-fisipuh.blogspot.com/2009/03/definisi-kepemimpinan.html
http://sauri-sofyan.blogspot.com/2010/01/1.html